CARA MENGINSTAL LINUX "UBUNTU"
CARA MENGINSTALL LINUX UBUNTU
Cara booting
linux
- Siapkan flashdisk kosong dengan
kapasitas storage minimal 4GB.
- Jika Anda akan menginstal Ubuntu
pada laptop, pastikan baterai Anda tidak habis saat proses instalasi dengan
mencolokkan charger Anda segera.
- Siapkan software untuk membuat
bootable USB flashdisk seperti Rufus (saya biasanya menggunakan ini).
- Siapkan file ISO Ubuntu 16.04.4 LTS
Desktop yang Anda sudah Anda download sebelumnya.
- Terakhir, buatlah bootable USB flashdisk menggunakan Rufus dengan memasukkan file ISO Ubuntu 16.04.4 LTS Desktop.
Cara menginstall linux
- Colokkan flashdisk ke laptop Anda. Restart komputer Anda lalu tekan F2, Esc, F12 atau tombol lainnya (tergantung pada pengaturan PC/ laptop masing-masing) untuk masuk ke BIOS komputer.
- Setelah masuk ke BIOS, pilih tab “Boot“. Nah, pada Boot
Option Priorities, tempatkan bootable flashdisk di posisi
teratas seperti pada gambar dibawah ini. Sedangkan, untuk yang lainnya hanya
mengikut saja yang terpenting hanya bootable flashdisk.
- Pilih tab Save and Exit, tekan Enter pada opsi Save and Exit maka laptop/PC akan restart secara otomatis atau tekan tombol F10 pada keyboard.
- Selanjutnya, tunggu loading proses penginstalan Ubuntu.
- Pilih bahasa yang akan digunakan selama proses instalasi. Disini, saya memilih Bahasa Indonesia agar lebih bisa dimengerti. Lalu, klik Install Ubuntu.
6. Selanjutnya anda pilih keybord yang
menurut anda yang saya pilih English (US) dan tekan continue.
7. Jika Anda terkoneksi
dengan internet, Anda dapat mencentang pada bagian Install normal. Anda juga dapat mencentang
bagian Download update while installing Ubuntu jika
Anda yakin koneksi internet Anda kencang karena jika Anda memilih
opsi ini maka proses
instalasi berjalan lama karena sekalian update dan kemungkinan bisa error jika
tiba-tiba koneksi internet terputus. Lalu, klik Continue. Tapi,
jika Anda tidak memiliki koneksi internet, langsung saja klik Continue tanpa perlu mencentang apapun.
8. Di bagian Installation type, pilih Something else lalu klik Continue. Anda dapat memilih opsi lain sesuai kebutuhan
Anda, disini saya memilih Something else agar
saya dapat membuat partisi saya sendiri jadi data di Windows (karena laptop
saya dual-boot) tidak terformat.
9. Sekarang, kita masuk
ke bagian partisi. Seperti pada gambar dibawah ini, kita belum memiliki
partisi apapun sebelumnya. Jika sudah ada beberapa partisi maka hapus dan klik New Partition Table untuk mulai membuat
partisi baru.
10. Disini, saya
memiliki kapasitas 250 GB yang
nantinya dibagi menjadi 2 partisi. Pada partisi pertama yaitu Swap Area digunakan oleh sistem sebagai
memori cadangan jika sistem kehabisan memori dan pada partisi yang kedua yaitu Root untuk menyimpan data-data pribadi
dan tempat Ubuntu terinstal. Untuk membuat sebuah partisi klik tanda plus (+).
11. Pertama, kita akan
membuat partisi Swap. Tentukan ukuran dari partisi ini sesuai keinginan Anda
tetapi saya sarankan jangan terlalu besar. Disini ukuran Swap saya 1GB.
Kemudian, pilih “Primary” lalu pilih “Beginning of this space”. Di kotak Use as pilih “swap
area”. Menurut saya, partisi swap area merupakan partisi yang
sangat penting (harus ada). Lalu klik OK.
12. Hasilnya akan
terlihat seperti pada gambar di bawah. Kemudian, pilih bagian yang free space, kemudian klik add atau tanda plus (+) seperti pada gambar.Next, kita akan membuat
partisi Root. Kemudian, pilih “Logical” lalu pilih “Beginning of this space”. Di kotak Use as pilih “Ext4 journaling file system” dan pada kotak Mount point pilih /.
Klik OK.
13. Lalu, klik Continue
14. Untuk zona waktu,
saya memilih Jakarta lalu klik Continue.
15. Selanjutnya, isi
data untuk user secara lengkap dan password seperti pada gambar dibawah ini.
Setelah selesai, klik Continue
16. Tunggu sampai
proses penginstalan dan penyalinan data sistem operasi selesai. Biasanya
membutuhkan waktu sekitar 10-30 menit.
17. Jika sudah selesai
menginstall dan restart lagi seperti yang di bawah ini
Komentar
Posting Komentar